Minggu, 10 Mei 2015

Percaya tak percaya pada ramalan

“jangan pernah menangis karena sesuatu telah berakhir tapi tersenyumlah karena semua itu pernah terjadi”  bagiku kata-kata itu Cuma sekedar tulisan, bagaimana tidak,  mana mungkin seseorang yang telah putus hubungan bisa tersenyum karna semua itu pernah terjadi, apa sesuatu itu tak meninggalkan luka? Fiksi,,,, itu satu kata yang bisa ku ucapkan untuk kata-kata itu.
“bik, aku mau pergi dulu nanti kalau mama cari bibik bilang aja aku kerumah kinan” kataku
“baik non” jawab wanita paruh baya itu, bik iyem adalah pembantu rumah tangga dirumah kami sejak aku belum lahir, dia sudah seperti keluarga bagiku.
            Aku pergi kerumah kinan yang hanya berjarak 10 meter dari rumahku dengan sepeda, aku selalu main kerumah kinan kapanpun aku mau, entah pagi, siang atau sore orang tua kami sangat dekat jadi mereka selalu mengizinkan aku kalau mau kerumah kinan.
“ngapain cemberut gitu baca majalah?” tanyaku
“ih.. kamu kok masuk rumah orang gak permisi dulu sih, gak sopan tahu”
“biasanya juga gitu, tumben sewot, efek baca majalah ya? kalau gitu aku was was main kesini kalau kamu lagi baca majalah tar kena semprot lagi”
“lagi gak enak hati, abis ramalan bintang buat zodiak ku bulan ini lagi gak bagus”
“masih percaya aja sama zodiak, itu cuman buatan manusia dan gak bisa dipertanggung jawabkan, ngapain dipercaya”
“tapi itu selalu kejadian dihidup aku, jadi aku percaya ramalan bintang itu”
“kalau aku sih enggak, kaya anak kecil aja masih bisa dibohongin dengan tulisan kaya gitu, kekanak-kanakan tahu, nan”
“kalau kamu gak percaya ya udah yang penting aku percaya” jawabnya
Ramalan bintang, zodiak, shio apa hal semacam itu dapat dipertanggung jawabkan? Bukankah itu hanya buatan manusia? hal-hal kaya gitu kekanakan. Banyak orang mengelu-ngelukan zodiak, shio dan apalah itu. bulan baiklah bulan buruklah bukankah semua bulan itu baik. Aku masih tak percaya dengan yang namanya zodiak bagiku hal-hal seperti itu tak penting karna hanya dibuat oleh orang yang sok tahu.
            Sejak sebulan yang lalu aku dekat dengan ciko dia kakak kelasku di sekolah, dia sangat perhatian padaku, aku menyukai caranya mendekatiku elegan dan tak terkesan lebay dan membosankan. Hari ini aku pulang sekolah bersama dengannya cerita-cerita romantis di awal hubungan kami begitu mengesankan dan kami resmi pacaran saat jam istirahat ke-2 tadi, ini pertama kalinya dia mengantarku dengan predikat pacarku, sebenernya gak jauh beda saat kami pendekatan dia masih tetap hangat dan romantis, perhatian juga selalu melekat didirinya karna itu ciri khasnya.
            Sore itu aku menunggu kinan di bangku taman karena kami janjian untuk pergi ke mall,  disampingku duduk aku melihat sebuah buku yang tergeletak terlihat tua, antik tapi juga kusam, siapa yang meninggalkan buku ditempat seperti itu? aku ambil buku itu karena takut seseorang membuangnya ketempat sampah karena sampulnya yang sudah tak berbentuk.
Beberapa menit kemudian kinan datang.
“sasya, maaf ya telat, kamu udah lama ya?”
“gak lama kok, baru aja” aku menjawab dan menyembunyikan buku yang ku temukan, setelah itu kami berdua kemall sesuai kesepakatan janji kami.
            Sepulangnya dari mall aku menuju kamarku, dan aku mengingat buku yang kutemukan tadi, karena tidak ada kerjaan aku buka buku itu dan kubaca. Waw ternyata saat kubaca isi buku itu seperti sejenis dengan buku ramalan bintang tapi berbeda dibuku ini tidak terdapat nama-nama zodiaknya, tampilannya sih seperti buku harian, kubaca satu halaman buku itu hari ini, isinya juga seperti buku harian yang isinya ‘seseorang terserempet sepeda motor oleh murid baru dan mendapat luka-luka kecil’
            Keesokan harinya aku berjalan dari gerbang untuk kekelas dan saat melewati parkiran aku terserempet motor oleh seseorang yang terlihat asing bagiku walaupun aku tak terluka serius dan hanya lecet-lecet anak laki-laki itu mengantarku ke UKS.
“kamu gak papa? Aku minta maaf banget itu gak sengaja”
“gak papa kok Cuma lecet-lecet aja”
“aku anter ke UKS ya?”
“iya”
Dia memapahku ke UKS karena lututku berdarah dan aku masih sedikit syok atas kejadian tadi sampai-sampai badanku lemas dan tak bisa berdiri sendiri. Kinan yang mendengar aku terserempet motor langsung ke UKS menjengukku.
“sya, kamu gak papa, mana yang sakit, gak ada patah tulangkan?” tanyanya dengan panik
“gak papa kok Cuma lecet-lecet ples syok aja” jawabku
“ohya kamu anak baru ya kok gak pernah lihat?” aku malah penasaran pada laki-laki yang menabrakku tadi malah perhatian kinan tak kuperdulikan.
“iya aku baru pindah hari ini” jawab laki-laki itu
“kelas apa?”
“kelas 2 IPA 2, namaku kenzo”
“berarti satu kelas dong sama kita”
“benarkah, salam kenal”
“iya, salam kenal juga”
“maaf ya cara kenalan kita kaya gini”
“gak papa kok”
Sesampainya dirumah mama panik melihat penampilanku seperti ini, sampai-sampai memanggil dokter keluarga kami untuk memeriksaku, aku juga gak dibolehin masuk sekolah besok kata mama disuruh istirahat dulu. Aku membaca-baca lagi buku antik itu, aku membaca lembar kedua lanjutan dari halaman yang kubaca kemarin yang isinya ‘seseorang bertengkar  dengan pacarnya, dengan sebab yang sangat sepele’
Malam harinya ciko menelfonku dia marah-marah karena aku tidak mengabarinya saat aku terserempet motor, dan dia marah karna mendengar itu bukan dari mulutku melainkan dari kinan. Pacarku malah marah-marah disaat aku merasa sakit, itu seperti memberi garam pada luka, seharusnya kan dia mengkhawatirkanku dan memperhatikanku bukan marah-marah tak jelas dengan hal sepele seperti itu. Dulunya ramalan-ramalan itu ku anggap hal mustahil tapi kenapa aku jadi sedikit percaya pada ramalan karena kejadian akhir-akhir  ini.
            Setelah aku masuk sekolah aku bertemu dengan kinan aku menceritakan masalah yang ku alami padanya.
“nan, aku merasa bingung ples percaya gak percaya, beberapa hari yang lalu aku nemu buku antik dan isi buku itu persis terjadi padaku setelah aku membacanya bahkan gak Cuma sekali tapi udah kedua kalinya nan”
“yang bener, berarti semacam buku ramalan masa depan ya? Wow mengagumkan”
“iya sih tapi kedua-duanya Cuma kejadian buruk, aku gak mau baca lagi, entar kena sial lagi”
“baca lagi aja siapa tahu ada kejadian yang bagus”
“menurut kamu gitu ya?”
“iya”
Aku membaca buku itu lagi dan isinya ‘seseorang akan putus dengan pacarnya dan mendapat seorang pengganti yang lebih baik’ apa itu juga akan terjadi denganku? tapi apa alasannya kami akan putus, aku masih ingin tak percaya dengan buku itu.
Keesokan harinya ciko minta putus denganku dengan alasan kami tidak cocok, kenapa dia memintaku menjadi pacarnya kalau kami tidak cocok, apa itu Cuma alasannya saja agar bisa putus denganku, apa nanti aku akan mendapat pengganti ciko seperti yang dituliskan dibuku itu, entahlah aku masih menunggu hal itu menjadi nyata atau tidak.
“hai, kamu udah gak papa?” tanya laki-laki itu
“ kenzo?”
“iya ini aku kenzo, yang nyerempet kamu waktu itu, kan kita sekelas, kemarin kayaknya kamu sibuk jadi aku gak berani nyapa”
“oh iya, kemaren gak sibuk kok, lagi asyik cerita aja ke kinan, sebenernya gak papa kali kalo Cuma mau nyapa”
“oh gitu ya, aku boleh gak minta nomor hape kamu?”
“boleh, catet ya 085********8”
“makasih”
Dua minggu dia pedekate padaku dan kami resmi pacaran kemarin, buku itu benar terjadi, aku masih heran itu kebetulan atau apa, lalu sorenya aku menceritakan buku itu pada kenzo, dan dia menyarankan untuk mengembalikan buku itu ditempat aku menemukannya, aku juga menyetujui sarannya itu.
“beib, aku dulu nemu buku dan setiap aku selesai  baca buku itu aku pati ngalamin persis yang diceritain buku itu, bahkan pertemuan pertama kita itu juga tertulis dibuku itu”
“ yang bener, apa itu gak Cuma kebetulan aja?”
“enggak soalnya udah ketiga kalinya beib, terus aku harus gimana?”
“sebaiknya kamu balikin aja takutnya nanti malah jadi musyrik karna udah percaya buku itu”
“iya sih, aku juga udah mikir gitu dari kemaren-kemaren jadi aku tanya pendapat kamu”
“yaudah nanti aku temenin balikin bukunya”
“ya udah, akasih”
“gak usah makasih, kan sama pacar sendiri”
“iya, sayang”
            Sorenya aku dan kenzo ketaman tempat aku menemukan buku itu, dan aku meletakkan buku itu di bangku taman, semoga aja ada orang yang menemukan buku itu dan bermanfaat buat orang itu, setelah aku mengembalikan buku itu aku penasaran bagaimana kelanjutan hubungan kami nantinya, tapi aku tidak ingin mendahului kehendak takdir Cuma karena buku itu, tapi untuk saat ini hubungan ku dan kenzo sangat baik semoga akan terus begitu, walaupun jika kami putus nantinya aku berharap hubungan kami juga masih akan tetap baik, itu yang selalu kuharapkan pada suatu hubungan, aku hanya mampu menunggu sang waktu akan menuntun kami pada kehendak apa nantinya.
            Cinta itu pengorbanan, menunggu adalah hal biasa pada suatu hubungan, namun menunggu yang sangat dibenci banyak orang malah selalu dilakukan karna rasa ingin memiliki. Bahkan terkadang saat seseorang tahu tak akan pernah bisa memilikinya ia masih tetap setia menunggu. Ada orang yang peka namun banyak juga orang yang tak peka padahal sebenarnya ada seseorang yang mengaguminya namun ia selalu merasa tak ada yang mengaguminya dan merasa dialah sang pengagum, sehingga ada yang namanya pengagum sang pengagum. seharusnya ia telah mendapat cinta yang diinginkan, namun karna ego yang terlalu besar mereka malah saling mengagumi satu sama lain tanpa ada yang tahu perasaan satu sama lain.
            Cinta kalau dipikir secara sekilas sangat sederhana namun jika didalami cinta itu sangat rumit, hati dan pola pikirlah yang memperumitnya, semakin jauh memikirkannya pertanyaan tentang siapa yang menemukan istilah cinta menjadi muncul. Cinta... berapa banyak lagi arti tentang cinta. Entahlah... tapi yang pasti cinta didapat karna nasib dan pegorbanan orang yang menginginkannya.

THE END

Karya shela damayanti


Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts