Rabu, 22 April 2015



Antara Aku, Mas Fahesa dan Mbak Mutia
Karya Shela damayanti

            Hai namaku Resha, aku mahasiswa di universitas galuh, ciamis, jawa barat. Aku tinggal dikota ini bersama orang tuaku, tapi semua kerabat kami tinggal di solo, aku belum lama tinggal disini, aku menyusul orang tuaku ke kota ini karna aku ingin kuliah disini. Hari ini aku mendengar kakakku akan segera menikah 2 bulan lagi, sudah lama sekali aku tak bertemu dengannya, karna ia hanya pulang satu tahun sekali karna harus bekerja di jakarta.
“ Sha, besok pulangkan lebaran di Solo?” tanya Fahesa kakakku itu dalam telfon.
“iya mas, mas juga pulangkan nanti?” tanyaku kembali
“iya lama gak ketemu sama kamu dan Fosga “
“kangen ya sama aku dan Fosga?”
“iyalah namanya juga adek sendiri, gimana sih?”
“iya deh, udah ya mas aku tutup telfonnya mau ngerjain tugas kampus nih”
“iya udah yang rajin belajarnya” aku mengakhiri percakapan kami.
Hari sudah mulai malam aku segera mengepak pakaian ku, akhirnya aku besok pulang kesolo, kangen banget suasana disana. Apa nantinya aku bakal bertemu dengan kawan lama dan cinta pertamaku dulu, itu seperti harapan atas kepulanganku kini.
Keesokan harinya aku, adikku Fosga dan kedua orang tuaku siap untuk berangkat kesolo, adikku terlihat sangat senang sekali, aku juga sangat senang apa lagi dua hari lagi hari lebaran, itu menambah kebahagiaan. Kami tiba di solo tengah malam mas Fahesa yang tiba disolo lebih dulu menjemput kami.
Hari berikutnya aku, kakakku dan anggota karang taruna mengadakan liburan bersama, ini pertama kalinya aku liburan dengan kakakku setelah sekian lama. Saat itu aku berada dibawah air terjun yang indah, mungkin akan lebih indah jika aku ditemani oleh orang yang ku sayang, tapi sayangnya aku disini bersama kakakku. Tak akan ada kisah cinta yang terukir di air terjun ini, huh mungkin itu sedikit mengecewakanku.
“ mas, foto-foto yuk sama aku?” ajakku pada mas Fahesa
“ya udah ayo, udah lama juga kita gak foto bareng”
            Akhirnya aku dan mas fahesa foto bareng, mungkin orang yang tidak tahu aku dan mas fahesa bersaudara mengira kami berpacaran, kata orang kami sangat romantis tapi tidak ahh menurutku kami hanya dekat karna kami saudara.
“mas fotonya aku upload ya?”
“terserah kamu, entar tandai mas ya?”
“ok”
            Karna aku termasuk anak sosmed setiap kejadian dan acara selalu ku abadikan dan sering aku upload di sosmed, dan gak terkecuali acara kali ini, aku menandai mas Fahesa, berapa ya nanti yang nge-Like huh penasaran direspon gak ya? Biasanya sih aku lebih suka orang yang ngoment dari pada orang yang nge-Like.
@Mutia_ara buat kamu @Resha_indri1004  jadi cewek jangan suka rebut cowok orang dong, cari sendiri kek. . L






 
            Beberapa saat setelah aku mengupload foto ku dengan kak Fahesa, ada orang yang menanggapi foto itu, tapi aku tidak tahu orang itu siapa tiba-tiba saja ia mention ke twitterku, apa dia orang yang dikenal mas Fahesa, setelah kubaca komentnya tulisan itu seperti ditujukan padaku, gelagatnya sih orang itu cemburu dengan foto kami.
   


 



Aku tidak membalas mention orang itu karna aku tak mengenalnya. Keesokan harinya aku mendengar mas Fahesa bertengkar dengan lawan bicaranya di telfon, apa mungkin dengan calon istrinya? Ah entahlah aku tidak ingin ikut campur.beberapa saat kemudian mas Fahesa menghampiriku, wajahnya muram sekali, seperti masalah besar telah menghampirinya.
“Sha, kamu bisa nggak bilang kalau kamu tuh adek aku, calon istri kakak cemburu sama kamu dikira kamu selingkuhan kakak” katanya dengan muka yang sangat lesu dan kecewa
“emang dia gak tahu aku adek kakak?” tanyaku
 “enggak, dia kemaren juga mention kamu kok”
“emang nama twitternya apa?” tanyaku kembali
@Mutia_ara
“ oh itu iya kemaren dia mention terus aku gak mau bales karna aku gak kenal, itu toh calon istri kakak? Iya nanti aku jelasin kok tenang aja” kataku
@Resha_indri1004 ;   @Mutia_ara anggep aja aku adeknya, toh mas Fahesa juga nganggep aku adeknya kok, bukan sebagai keponakannya, jadi emang salah kalau aku bilang adeknya?” #nahloh_kakarasalahkan
 
Setelah itu aku langsung membuka laptopku untuk membalas mention mbak mutia, semoga aja setelah aku jelasin mbak mutia gak akan marah lagi, kalau enggak pasti aku bakal merasa bersalah banget sama mas Fahesa.


@Mutia_ara maksud kamu @Resha_indri1004  Kamu itu ponakannya Fahesa ?”
 
 

@Resha_indri1004 iya mbak, jadi jangan salah faham sama mas Fahesa J
 
 
Setelah itu mbak Mutia tidak salah faham lagi, aku malah sering curhat degan mbak Mutia sekarang, kami jadi akrab layaknya sudah menjadi adik kakak,memang mempunyai kakak perempuan itu menyenangkan, dia bisa jadi teman, sahabat, atau kakak.
Hari ini kami semua kembali ke perantauan karena harus menjalani aktifitas seperti semula. Dan aku pasti akan sibuk lagi dengan urusan kuliahku, HUH melelahkan. Selang beberapa bulan aku pulang kesolo karena aku pengen ketemu mbak Mutia karena kata mas Fahesa dia bawa mbak Mutia kesolo jadi aku sempet-sempetin buat pulang.
2 bulan telah terlewati 2 hari lagi adalah hari yang ditunggu-tunggu sama mbak Mutia dan mas Fahesa karena itu hari pernikahan mereka, aku, adek dan kedua orang tuaku pulang ke Solo untuk menghadiri pernikahan mereka, aku ikut bahagia atas pernikahan mereka.Ada hal yang membuatku resah atas kepulanganku kali ini, Dico memohon-mohon padaku untuk ikut denganku hah sifatnya benar-benar kekanakan aku masih tak percaya ia menjadi pacarku. Akhirnya aku terpaksa mengajaknya kepernikahan Mbak Mutia dan Mas Fahesa.
Hari pernikahan sudah tiba aku mengajak Dico untuk kenalan dengan Mbk Mutia dan Mas Fahesa.
“hai mbak, selamat ya semoga bahagia, oh ya mbak ini Dico” kata ku
“oh Diko yang sering kamu ceritain itu ya?” kata mbk Mutia
“jangan buka kartu dong mbak” kataku, aku malu banget sama Dico saat mbk mutia bilang gitu, entar dia besar kepala lagi.
“iya maaf keceplosan” kata mbk mutia
“oh hai diko , apa kabar?” taya mbk mutia pada dico
“baik kok mbk, selamat ya mbk atas pernikahannya” kata Dico
“iya, wah kayaknya akan ada yang segera nyusul nih” kata mbk mutia
“ih apa sih mbk, mbk Mutia ngawur deh” kataku malu
“oh ya mbk gak usah cemburu lagi ya sama aku?” ejekku
“ya kan dulu mbk gak tahu kamu keponakannya mas Fahesa” sangkal mbk mutia
“idih ngeles kaya bajai aja” ejekku lagi
“gak papa lah dikit, supaya gak malu aja,, hahaha” tawa itu mengakhiri pecakapan kami.
            Ijab Qobul akan segera dimulai, terlihat sekali kegugupan diwajah mereka berdua, apa lagi mas Fahesa, hahaha itu lucu sekali jarang-jarang aku lihat mas Fahesa kaya gitu, bisa jadi bahan ejekan nanti, dan ternyata mas Fahesa melontarkan ijab dengan lancar dan mereka berdua sudah sah menjadi suami istri.
            Cinta itu tak tahu kapan akan datang tapi jika ia sudah memilih maka kita akan susah untuk melepas dan menggantinya. Cinta itu indah tapi, saat kita sudah mampu mengetahui cinta itu tak sekedar manis tapi ada asam yang mampu membuat rasa eneg karna manis menjadi segar lagi. Cinta itu akan membahagiakan kalau kita mampu saling memahami satu sama lain entah itu kelebihannya atau kekurangannya, tapi semua itu akan menjadi poin penting dalam hati masing-masing. Cinta akan kuat kalau kita mampu melewati cobaan yang ada, mampu menghadapi rasa bosan saat menjalin hubungan, mampu melewati semua duka dengan senyuman.

THE END

Related Posts:

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts